Rabu, 05 Maret 2014

Which one is the best? Galau Mode ON

Firstly, before I explain about my story. I wanna introduce my self. My name is Ineu Rahmawati, I graduated from Politeknik Negeri Jakarta. I wanna share about “My Job after Graduated”.
After graduated from my university, I went to Pare for study about English. I had been staying there about 4 months. When I arrived home, I lilbit strange to my condition. I don’t have any formal or informal education and job for get money. Everyday I applied to the companies by online and waiting called from the companies that I apply.

Alhamdulilah, after waiting about 3 days. One of the companies called me and I had an interview on Monday. This company is a event organizer which focus on big exhibition like IMS (Guess that company hehe). After interviewed, HRD said “I need a person like you who have the education background from MICE” but finished interview they never calling me again (so sad).

I went to my best friend home (Dydha) and she asked me to apply job to her company (I mean the company which Dydha applied). The next day, I went to the contractor company and Alhamdulilah they accept me for work in that contractor. While applied to contractor and also applied to Event Organizer company. I like both of that companies. I confused which one should I take for my first job? Don’t worry about it. I have an exciting story after this.

I applied job to lot of companies. One of them is Astra Honda Motor. I applied by online and sent my cv to my friends who work there. And suddenly they called me for interview. The next day I had an interview and medical check up. Alhamdulilah they also accept me. So sad when you have to choose from anything which you think that they are best. Some of my friends asked me to “Salat Istikharah”. In my dua I said “Ya Allah please give me the best choosing, everything which I take that is the best for me”. I also asked to my parent to sent me dua to Allah.  

FYI I have three companies now. EO, Contractor, and AHM. Actually, I prefer to work in EO. But the located of EO is so far away from my house (Bogor-Kalimalang). Everyday I confused or “galau”. In every single step I go I always think about it. Oh God please give me your hand.

Suddenly, I went to the contractor company and sign the letter which said “Letter of Employee”. Oh God is it my best? Noooooooooooooooo. AHM company called me when I had medical check up in contractor. Alhamdulilah the doctors were not coming. The next day I had medical check up in AHM Company. Oh God, I confuse to choose. The next day, I got calling from EO in Kalimalang. I’m so excited to work but I have to choose which one is the best for me?

Rabu, 15 Januari 2014

Kota kecil nan bersahabat, Pare

Setelah lulus dari dunia perkuliahan, saya memutuskan untuk hengkang dari keramaian ibu kota dan angkot Bogor. Saya memutuskan untuk belajar dan mengasah kemampuan berkomunikasi saya dalam bahasa inggris. Ketika saya sudah memutuskan kemana kaki akan melangkah, saya berdiskusi dengan orang tua dan alhamdulilahnya ibu saya menyetujui.
Awal Oktober saya memutuskan untuk pergi ke sebuah kota kecil bernama Pare. Awalnya saya sedikit ragu dengan tempat ini. Namun setelah beberapa lama saya menetap dan hambir disebut "Native Pare" oleh teman-teman ternyata tempat ini memang tempat yang tepat untuk kalian yang sadar akan pentingnya bahasa internasional.
Ah, sebelum saya menginjakkan kaki ke kota kecil ini saya menganggap bahwa kota ini adalah kota komersil yang menjual semua kebutuhan dengan harga mahal. Tapi kenyataannya kota ini tepatnya Desa Tulungrejo sangat jauh dari perkiraan saya sebelumnya. Harga makanan, asrama, dan tempat kursusnya sangat terjangkau. Ini benar-benar membuat saya terheran mengapa daerah ini menjual semuanya serba murah. Setelah saya telaah ternyata ini adalah salah satu penyebab mengapa banyak orang mulai dari murid SD hingga pensiunan Kementerian datang ke sini untuk belajar bahasa inggris.
Ini salah satu hal yang saya sayangkan, kenapa saya beru menginjakkan kaki ke sini sekarang tapi yasudahlah semua sudah menjadi bubur hehe.
Beberapa bulan menetap di daerah yang jauh akan hiruk pikuk kehidupan kota membuat saya tenang dan belajar lebih fokus. Pare adalah tempat yang sangat mendukung pendatang untuk belajar. Disini tidak pernah saya mendengar jika orang berbicara bahasa inggris dianggap orang aneh atau sok tahu. Disini orang bebas berbahasa apa saja termasuk bahasa inggris. Saya sudah tidak heran mendengar orang mulai dari yang lancar berbahasa inggris sampai orang yang terbata-bata bahasa inggrisnya.
Semua orang disini saling menghargai walaupun bahasa inggrisnya sedikit "kacau" tapi mereka ga pernah menertawakan karena disini semua level sama "ingin lancar berbahasa inggris".
Asrama yang saya tempati pun wajib berbahasa inggris, walaupun ada new members yang tidak bisa berbahasa inggris tapi mereka harus mencoba untuk berbicara. Satu pelajaran yang saya ambil adalah kemampuan bahasa adalah kemampuan yang bisa diasah melalui kebiasaan atau "Language is habit".
Ah seandainya seantreo pelosok Indonesia mempunyai sistem belajar seperti ini, pasti banyak pelajar Indonesia yang sudah ikutan kegiatan exchange student atau schoolarship. Saya pun sadar bahwa kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dalam bahasa asing sangat penting bukan cuma untuk hari ini tapi untuk masa yang akan datang.
Cheers