Selasa, 31 Januari 2012

11 Delegasi Indonesia Menghadiri The 23th IYLC 2012

            The 23th International Youth Leadership Conference 2012 atau disingkat The 23th IYLC 2012 adalah konferensi yang diselenggarakan dalam rangka pelatihan kepemimpinan bagi pemuda Internasional yang membahas dan mengenalkan aspek-aspek di bidang politik dunia, hubungan internasional, media, hukum, bisnis, dan ekonomi global. Kegiatan ini diadakan oleh Civic Concepts International. Tema konferensi tahun ini adalah cross-cultural exchange of young ideas concerning the future of world leadership (pertukaran lintas budaya dalam ide-ide pemuda mengenai masa depan kepemimpinan dunia). Kegiatan ini diikuti oleh pemuda seluruh dunia yang berlangsung pada 8-13 Januari 2012 di Hotel Olympix Tristar Prague, Republik Ceko.
      The 23th IYLC 2012 bekerja sama dengan American Center, Skyteam, Ricewaterhouse Coopers, Mary's Agency, Representation of the European Commission in the Czech Republic, dan Leaders Magazine. Konferensi ini diiikuti oleh 64 orang peserta dari berbagai negara. Adapun peserta yang mengikuti acara ini adalah mahasiswa dari negara Australia, Amerika, Cina, India, Indonesia, Inggris, Isreal, Isle of Man, Kanada, Kongo, Singapura, dan Zimbabwe. Sebelas mahasiswa mewakili delegasi Indonesia untuk mengikuti konferensi. Mereka berasal dari berbagai univeristas dan politeknik. Mereka adalah Aurora Tobing (Unpad), Anak Agung Istri Acyuta Kirana (UGM), Bagus Pramanandana (ITB), Debora Isabella Tobing (ITB), Hera Rachmahani (Univ. Airlangga), Ineu Rahmawati (PNJ), Johanes Erland (ITB), Kristy Rosyemary (ITB), Laila Irany Pohan (ITB), Nadia Indah (ITB), dan Tantri Sun Estuning Dasih (Univ. Airlangga). “Saya bangga menjadi salah satu delegasi Indonesia dan menjadi satu-satunya perwakilan dari Politeknik yang menghadiri acara The 23th IYLC 2012."
         Penyaringan peserta yang mengikuti acara The 23th IYLC 2012 dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama peserta harus meminta surat rekomendasi dosen bahwa ia memiliki jiwa kepemimpinan dan memiliki prestasi yang unggul di unversitas atau politeknik. Setelah itu peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang ada di website www.youthleadership.cz. Terakhir peserta mengikuti proses seleksi yang kompetitif diantaranya meliputi: potensi kepemimpinan, keunggulan di bidang akademik, pengembangan profesional pribadi, keterlibatan dalam komunitas, kualitas Bahasa Inggris, dan penulisan essay.
    Setelah melewati proses seleksi panitia dari Civic Concepts International mengumumkan 100 orang peserta yang akan mengikuti konferensi IYLC 2012 di Prague, Republik Ceko. Setelah pengumuman peserta wajib membayar uang pendaftaran dan biaya akomodasi selama acara konferensi berlangsung sebesar 1140 euro. Namun pihak panitia memberikan keringanan biaya atau beasiswa bagi 30 mahasiswa yang berasal dari Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Karibia. Selain memberikan beasiswa pihak panitia pun memberikan surat pengantar pengajuan sponsorship kepada semua peserta supaya peserta mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan dana konferensi.
       Kegiatan The 23th IYLC 2012 terdiri atas tiga simulasi organisasi internasional. Simulasi yang pertama adalah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membahas kasus Nuklir di Iran. Simulasi kedua adalah Pengadilan Kriminal International yang membahas kasus Omar Hassan al-Bashir di Sudan. Simulasi ketiga adalah Parlemen Uni Eropa yang membahas mengenai amandemen-amandemen yang sudah dibuat untuk dirancang ulang. Selain simulasi kegiatan konferensi ini adalah presentasi oleh Senat Negara Republik Ceko, Menteri Luar Negeri, kunjungan ke berbagai kedutaan, penyampaian pidato oleh para tokoh dunia, dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah.
        Konferensi ini juga menampilkan kebudayaan dari peserta perwakilan masing-masing negara. Acara pertukaran kebudayaan diadakan di hari ke-3 konferensi. 11 delegasi Indonesia menampilkan berbagai macam baju adat dan batik. Selain itu, Indonesia menampilkan tarian Sanjojo yang berasal dari Papua. Semua peserta sangat menikmati dan tertarik dengan kebudayaan dari Indonesia. Mereka mau bergabung pada saat delegasi Indonesia menampilkan tarian dan menanyakan baju adat yang dipakai. ke-11 delegasi Indonesia pun bangga dan menampilkan yang terbaik demi nama baik Indonesia.
Culture Night
         Tujuan dari konferensi ini adalah mengumpulkan mahasiswa unggul dari lintas dunia untuk pertukaran ide-ide, pandangan, berpikiran terbuka mengenai masa depan kepemimpinan dunia, memperkuat hubungan dan kerjasama di antara kebudayaan, dan menciptakan jaringan di antara masa depan pemimpin-pemimpin dunia. Setelah konferensi ini diharapkan dapat menciptakan pemuda yang berkualitas yang dapat memimpin dan memajukan negaranya masing-masing di masa depan. “Our goal is that you leave with visions of a changed world that inspire you to make these visions a reality,” ujar Veronika Jirova ketua panitia The 23th IYLC 2012.
11 Delegasi Indonesia
Participant of 23th IYLC 2012

Minggu, 29 Januari 2012

Fenomena Kartu Kredit

Salah satu persyaratan saya berangkat ke Ceko-Prague adalah pembuatan VISA Schangen. Ini adalah syarat-syarat pembuatan VISA Schangen:
1.Foto berwarna terbaru (backgroun putih)
2.Tiket Pesawat dan bukti pembayaran (asli+fotocopy)
3.Bukti keuangan (rekening tabungan, koran, asli+fotocopy
4.Reservasi hotel (bukti pembayaran)
5.Paspor asli+fotocopy
6.Untuk visa kunjungan,bussiness (undangan)
7.Asuransi+bukti pembayaran (menutupi EUR 30) asli+fotocopy
8.Formulir permohonan VISA
9.Permohonan VISA harus hadir sendiri
Sebelum mengapply VISA, saya harus membuat itinerary selama perjalanan di Prague dan Germany.
This's my itinerary in Prague and Germany.
On January 5th: berangkat ke bandara jam 5 sore karena dapet pesawat jam 12 malem. 
Itinerary selama di Pesawat Emirates: Depart at 00.15 from Jakarta (CGK) Arrive at 05.30 to Dubai (DXB). Depart 10.20 from Dubai (DXB) Arrive at 13.50 to Prague (PRG).
Depart at 15.55 from Prague (PRG) Arrive at 01.00 to Dubai (DXB). Depart 04.40 from Dubai (DXB) Arrive at 15.45 to Jakarta (CGK).
On January 6th-8th: Sampai Prague dan book Praguesquare Hostel
On January 8th-13th: Konferensi in Olympix Tristar Hotel
On January 13th-14th: Stay in Czech Inn Hostel
On January 14th: Pagi at 08.00 AM pergi ke Germany from Prague
On January 14th-16th: Stay in PlusBerlin Hostel
On January 16th: Back to Prague at 08.00 AM
On January 16th-17th: Stay in Czech Inn Hostel
On January 17th: Back to Indonesia

Semua sudah saya buat semaksimal mungkin, tapi persyaratan VISA masih belum bisa saya lengkapi karena booking Hostel setelah dan sebelum konferensi belum bisa saya lakukan. Sempat bingung karena saya dan orang tua tidak memiliki kartu kredit, sempat saya meminjam kartu kredit ke kakak saya tapi ternyata limitnya sudah habis --"
Sudah saya coba pula memakai kartu ATM biasa tapi ternyata tetep tidak bisa. Saya pernah mencoba pinjam ke sodara saya yang lain, tapi dia malah menyuruh saya membuat kartu kredit di Carefure. Yah agak sedikit kecewa entah karena pelit atau apa namanya saya juga ga ngerti sama pemikiran dia.
Sampai saya coba pinjam dosen (saking mepet dan ga tau harus pinjam kemana lagi) tapi dosen sayaa bilang kartu kredit dia juga sudah limit. 
Yah padahal saya sudah pegang uang dan tinggal bayar, tapi saya ga punya kartu berbentuk persegi panjang berukuran kecil biasanya terdapat tulisan master card atau visa (read:kartu kredit). 

Kartu Kredit


Hingga akhirnya saya curhat sama ibu.
Ibu: "Mungkin sebagian orang takut ga dibayar"
Aku: "Tapi kan aku udah pegang uangnya bu, aku bilang sama mereka langsung aku ganti uangnya."
Ibu: "Ga secepat itu orang percaya sama kamu."
Aku: "Tapi kan bu cuma 10% diambilnya juga setiap hostel atau cuma 3-4 euro aja."
Ibu: "Yaudah mangkanya kalau kamu udah sukses nanti kalau ada yang kesusahan harus dibantu."
(aku manggut sambil menghapus air mata yang tiba-tiba mengalir) 

***

Teman MAPRES Nasional saya, Leo Wibisono, mengenalkan temannya yang sedang study di Prague. Mereka adalah Titis Apdini (Titis) dan Argya Syambarkah (Agy). Setelah mengadd friend mereka di facebook saya pun mulai berkomunikasi dengan mereka. Sekadar say hallo atau menanyakan keadaan di Prague seperti apa. 
Seperti biasa setiap malam saya sering chat dengan Agy via facebook. Sampai akhirnya  saya cerita tentang masalah saya yang belum mengapply VISA karena belum membooking hostel dan bus padahal waktu saya sangat mepet karena sebentar lagi saya harus pergi. Tanpa basa basi Agy menawarkan diri untuk membantu saya membooking Hostel dan Bus. Betapa baiknya Agy padahal saya belum pernah bertemu dengan dia bahkan kami hanya saling kenal via facebook.  Senang dan bersyukur pastinya tiba-tiba seseorang yang belum saya kenal sama sekali mau membatu saya. Bukan saya berlebihan tapi dia memang baik saya kira. Belum tentu semua orang mau membantu apalagi seseorang yang belum pernah ia temui. Mungkin juga karena saya jelas akan ke Prague dan akan mengganti uangnya yang menjadi pertimbangan. Tapi entahlah hanya Agy yang tahu alasan kenapa ia mau bantu :)

Agy, si pahlawan penolong VISA adalah mahasiswa angkatan 2007 IPB sekarang ia sedang menempuh study di Czech University of Life Sciences Prague. Kami mulai membooking hostel saat di Indonesia jam 9 malam dan di Prague sekitar jam 3 sore. Saya harus menunggu Agy selesai kuliah dan ujian baru mulai membooking hostel. 
Proses pembooking -> Saya memberitahu link dan nama hostel dan bus, lalu Agy yang booking, dan saya tinggal tunggu registrasi e-mail dari website hostel dan bus.
Prosesnya simpel tapi ga semua orang mau dan berbaik hati menolong. Saya bersyukur bisa mengenal teman-teman yang baik seperti Leo, Titis, dan Agy. Tuhan menakdirkan saya bertemu mereka di saat yang tepat. Ibu saya pernah bilang kalau orang baik pasti mendapat teman yang baik pula dan kalau kita suka menolong pasti kita sering ditolong.
Saya sangat berterima kasih sama pria Bogor satu ini, Argya Syambarkah :)

Argya Syambarkah


Dana? Itu dua arti

Dana?
Sekilas kata itu membuat saya mengerutkan jidat.
Dalam jangka waktu November-Desember saya harus mengumpulkan uang cukup besar untuk menghadiri 23th International Youth Leadership Conference di Prague-Ceko. Awalnya saya senang-senang aja dapet surat dari panitia penyelenggara, tapi lambat laun saya juga mulai memikirkan bagaimana saya bisa ke sana. Setiap malam saya selalu menghitung jumlah biaya yang saya butuhkan dan waw! jumlahnya sangat cukup besar.
Adapun rincian biaya yang harus saya keluarkan sbb:
1. Biaya konferensi: 10jt
2. Biaya pesawat: 12jt
3. Visa: 723rb
4. Pembuatan ISIC: 150rb
5. Pembuatan Surat Keterangan Bank: 150rb
6. Asuransi: 45 dollar
7. Biaya tak terduga: 500rb
Itu hanya biaya saat konferensi, belum lagi biaya makan dll. Pusing memang memikirkannya darimana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu sedangkan mustahil jika saya hanya mengandalkan uang dari orang tua. 
Setelah berpusing-pusing ria akhirnya saya membuat proposal pengajuan dana sponsorship ke beberapa perusahaan dan kampus saya, Politeknik Negeri Jakarta.

Saya harus mengorbankan antara jam kuliah dengan mencari dana untuk konferensi. Saya hampir menyerah bahkan pernah ada niat untuk post pone atau tidak melanjutkannya. Kuliah pun sudah terbengkalai malah pernah suatu hari teman saya bukannya memberi semangat malah membuat saya down. Sampai dia bilang "Lo sih mikirin Ceko mulu". Ya tapi banyak juga teman saya yang memberi semangat dan membantu saya (Vina, Lala, Stella, Kevin)
Semua saya urus sendiri, mulai dari membuat proposal, print proposal, masukin propasal ke perusahaan, follow up, dan lain-lain. Ya saya sendiri! karena saya adalah satu-satunya mahasiswi politeknik yang mengikuti konferensi di Prague-Ceko. 
Sampai suatu hari saya bertemu dengan teman yang mengikuti konferensi ke Prague juga, yaitu Bagus Paramanandana. Panggil saja dia Dana. Mahasiswa S-2 ITB yang memiliki perawakan lumayan kekar haha. About him, he is  a boy who loves soccer so much, i am a goal keeper (liat dr facebook). Saya kira pertemuan dengan dia akan kaku, ternyata kami seperti sudah kenal lama padahal that's the 1st time we meet. Tepatnya di Solaria Semanggi saya bertemu dengannya. Di situ kami bicara tentang organisasi, konferensi, sampai line trip selama di eropa nanti.
Dia yang sering kasih semangat saat saya sudah lelah mencari Dana. Yah Dana yang membuat saya semangat mencari dana. Kami sering BBM-an tanya-tanya soal pembuatan visa sampai saya tanya tentang itinerary dia gimana. Dia menyarankan untuk menghubungi temannya (Nadia dan Laila) karena sayang banget kalau ada kesempatan ke Eropa cuma pergi ke satu negara. Akhirnya, saya mulai menghubungi Nadia dan Laila. Sering BBM atau SMS mereka membuat saya memiliki trip lain selain Prague yaitu Germany.

Bagus Paramanandana when he was in Berlin

Kembali ke masalah dana untuk konferensi. Alhamdulilah kampus saya, Politeknik Negeri Jakarta mau mendanai setengah dari jumlah pengeluaran. Setiap harinya saya solat Duha untuk dilancarkan segala urusan masalah uang. Keyakinan yang tinggi membuat saya percaya saya pasti bisa berangkat ke Eropa. Ya Eropa :D
Thank you my lovely collage, Politeknik Negeri Jakarta and Pak Agus (Pudir III) :D





Sabtu, 28 Januari 2012

The Magic of My Mom's Prayer

Sore itu hujan cukup lebat hanya ada saya dan ibu di rumah. Kami pun mulai membuka obrolan santai mengenai kuliah dan ajang mahasiswa berprestasi yang aka saya ikuti beberapa hari lagi. Di tengah obrolan saya pun curhat kepada ibu saya mengenai keinginan saya melanjutkan study ke luar negeri. Saya belum tahu persis negara mana yang ingin saya tuju yang pasti saya ingin sekali menimba ilmu di negeri orang.

Aku: "Mah aku pengen lanjut S-1 atau S-2 ke luar negeri."
Ibu: "Baguslah."
Aku: "Tapi kira-kira ada uang ga buat lanjut belajar di sana?"
Ibu: "Yah kalau ada rezeki."

Melihat kondisi keluarga yang hidup sederhana agak mustahil rasanya untuk saya pergi ke luar negeri, tetapi keinginan saya untuk pergi ke negeri orang semakin hari bukannya semakin berkurang justru semakin bertambah. Pengaruh membaca buku karangan Andrea Hirata dan A.Fuadi pun semakin membuat saya kalang kabut dan keingin yang menggebu-gebu untuk pergi ke luar negeri. Saya ingin terus bercerita atau sekadar curhat dengan ibu saya tentang apa yang saya rasakan, tetapi waktu yang kami miliki sangatlah terbatas. Saya sibuk dengan kuliah dan ibu sibuk dengan urusannya di sekolah.

Saya menulis dalam sebuah kertas yang saya tempel di balik pintu kamar saya, kalimat tersebut sengaja saya kutip dari buku Negeri 5 Menara,

"Orang yang berilmu dan beradab akan meninggalkan kampung halamannya. Tinggalkanlah negerimu, merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan penggant kerabat dan kawan."

Penggalan kata tersebut saya tulis juga dalam note pribadi yang berisi kata-kata motivasi yang saya buat atau saya kutip dari buku. Saat itu impian saya ingin pergi ke luar negeri saya tulis juga dalam list impian-impian saya. Harapan saya dengan saya menulis impian-impian saya dalam sebuah kertas, setidaknya saya tidak lupa bahwa tujuan hidup saya adalah impian yang sudah saya tulis dalam list impian. Walaupun terkadang ada beberapa impian yang belum dan mungkin tidak tercpai. Toh saya sudah berusaha melakukan untuk menggapai impian saya, saya percaya Tuhan tidak pernah tidur dan selalu ada jalan dan hikmah dibalik sebuah rencana.

Balik ke impian saya ingin melanjutkan study ke luar negeri. Suatu hari saya pergi ke Malang bertemu dengan teman saya, Winda. Dia bercerita tentang pengalamannya di luar negeri. Saya pun hanya bisa tersenyum mendengarkannya dan berharap suatu hari saya bisa ke sana. Ia bercerita tntng pengalamannya mengikuti konferensi di Prague-Republik Ceko. Tanpa berpikir panjang saya pun meminta link bagaimana bisa mengikuti konferensi tersebut dan iseng-iseng saya mengapply untuk ikut konferensi.
Selang beberapa minggu kemudian, satu hari sebelum saya berangkat ke Bali saya mendapat e-mail dari pihak panitia. Isi dari email tersebut mengatakan bahwa saya diterima dan diundang untuk mengikuti acara konferensi tersebut. Saya pun kegirangan dan bahkan jingkrak-jingkrak ketika membacanya. Keesokan harinya saya memberitahu ibu saya bahwa saya diterima konferensi di Prague. Ibu pun senang mendengarnya.
Ibu saya bercerita ketika saya duduk di ruang tamu sambil memegang kertas dari panitia konferensi, ia selalu berdo'a kepada Tuhan (Allah SWT) semoga saya bisa pergi ke luar negeri untuk belajar atau hanya sekadar mengikuti program yang bisa membawa saya ke luar negeri.
Dan ia pernah menyisihkan sedikit uang untuk diberikan kepada anak yatim, ia berharap dengan memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan semoga Tuhan (Allah SWT) mengabulkan do'anya.
Semua mungkin sudah dengan kehendak dan izin Tuhan. Akhirnya tanggal 5 Januari 2012 saya berangkat ke Prague untuk menghadiri konferensi. Dari situ saya percaya bahwa Doa ibu adalah segalanya.


"Doa dan usaha manusia pasti akan membuahkan hasil yang tidak sia-sia. Tuhan Maha Mendengar dan Maha Tahu atas semua yang telah dikerjakan oleh manusia, atas izin-Nya semua harapan kita Insya Allah akan terwujud"



My mom and me

Jumat, 27 Januari 2012

Menulis


Pada prinsipnya setiap manusia pasti mempunyai kemampuan menulis, tetapi terkadang untuk membuat satu kalimat dalam secarik kertas atau sebuah bentuk surat di laptop susah sekali dilakukan.
Lain halnya dengan kita membuat status dalam sebuah jejaring sosial untuk menyatakan eksistensi diri atau sekadar mengupdate berita tentang keberadaan diri kita.
Padahal kebiasaan menulis dalam status jejaring sosial dapat kita terapkan untuk menjadikan kebiasaan kita menulis apa yang kita lihat, rasakan, dengar, dan alami.
Menulis terkadang gampang kita lakukan jika kita lancar menuangkan ide cerita ke dalam sebuah tulisa. Namun tidak banyak orang melakukan kegiatan menulis secara rutin. Mengapa?
Hal ini mungkin saya rasakan, kenapa saya tidak menulis padahal saya dari jurusan penerbitan (jurnalistik)? beberapa teman saya menanyakannya dengan enteng saya menjawab karena waktu.
Alasan yang simpel sebenarnya, waktu yang saya punya lebih banyak di lakukan untuk kegiatan lain.
Sekarang saya sadar betapa pentingnya kita memposting sebuah tulisan, entah tulisan itu dibaca oleh diri kita sendiri atau malah dibaca oleh banyak orang.


Ayo Menulis!

Hidup untuk hari ini

"Hidup adalah untuk hari ini karena kita tidak tahu apakah besok kita masih terbangun dari tidur atau tidak".

Sebuah pengertian hidup yang amat simpel yang pernah saya dengar dari artis di ajang realityshow.
Dia benar hidup memang tentang hari ini. Kalimat yang dilontarkan si artis membuat saya berpikir bahwa setiap hembusan nafas kita di hari ini harus kita manfaatkan sebaik mungkin.
Saya berasumsi bahwa hidup adalah waktu yang diberikan Tuhan untuk menikmati segala karunianya dan bersyukur atas apa yang telah Ia beri entah itu membuat kita merasa bahagia, sedih, atau kecewa.

Jalan hidup adalah kisah masing-masing individu dalam menghadapi hidup.
Manusia diberikan Tuhan kisah hidup yang berbeda-beda. Kisah hidup bisa juga dijadikan sebuah kata yaitu nasib. Nasib manusia ditentukan dari Tuhan dan manusia itu sendiri.
Mungkin kalimat ini sudah familiar kita dengar,

"Manusia hanya bisa berancana dan berusaha, tetapi Tuhan jualah yang menentukan"

Dari kalimat itulah kita pun sadar bahwa memang Tuhan yang menentukan semua kehidupan yang terjadi dalam masing-masing manusia, tetapi bukankah Tuhan juga selalu mempertimbangkan segala usaha yang sudah manusia itu lakukan. Nasib bisa kita ubah kecuali umur dll.
Manusia dilahirkan tidak bodoh tergantung dari seberapa besar usaha kita untuk menjadikan diri kita pintar. Begitu pun dengan si kaya dan si miskin, semua tergantung manusia melakukan usaha untuk menjadi lebih baik. Selama kita hidup dan selama Tuhan masih mengijinkan kita hidup kita wajib mengubah nasib yang memang sudah sepantasnya kita ubah. Ubah hidup menjadi lebih baik tentunya :D